seperti:
Sunday, November 10, 2013
Sekilas Tentang Garuda Food
seperti:
Saturday, November 9, 2013
Tips Menjaga Kamera SaatPendakian
1.Simpan di kantung khusus
Saat tidak digunakan, simpan kamera di dalam kantung khusus untuk melindunginya dari benturan. Sebaiknya pilih kantung yang agak tebal karena bisa melindungi kamera bila terjatuh tiba-tiba.
2.Perhatikan kondisi sekitar
Saat membawa kamera, perhatikan kondisi di sekitar jalan yang Anda lalui. Jika Anda trekking, maka pastikan kamera terpegang dan terjaga dengan benar agar tidak tergores ranting pohon atau bebatuan.
3.Pakai kamera secara efisien
Pastikan kamera Anda ada dalam kondisi off atau mati. Hal ini untuk menjaga daya tahan baterai.
4.Letakkan kamera ditempat yang aman
Pastikan kamera diletakkan pada posisi yang aman, tidak tertindih barang berat.
5.Bawalah plastik untuk melindungi kamera dari air saat pendakian
Saat malam, balut kamera dengan kain untuk menjaga supaya tidak berembun. Selain itu untuk menjaga kelembaban kamera tidak ada salahnya untuk menggunakan silica gel. Dalam dunia fotografi Silica gel digunakan untuk memerangi jamur, terutama yang suka nangkring di lensa.
6. Bawalah alat pembersih kamera
Seperti tisu pembersih lensa, serta kain untuk membersihkan body kamera. Siapkan tas anti hujan dan kalo mau tidur tas kameranya dipeluk biar kamera yang dibawa tidak mendapat dingin yang berlebihan.
7. Bersihkan kamera sebelum tidur
Jangan males yah. Hal ini dilakukan untuk membersihkan debu atau kotoran yang mungkin menempel pada lensa.
Ngopy dari forum sebelah gan, Himpala ART
Jangan lupa follow twitter anak urakan ya @bagas_sxe hehe.
SALAM LESTARI
Tuesday, November 5, 2013
Gempa Bumi dan Antisipasi
Mengingat banyaknya gunung berapi di Indonesia yang aktif hingga kini, beberapa tips berikut mungkin bermanfaat bagi sobat yang berdomisili atau punya keluarga di sekitar gunung berapi, apa yang harus kita lakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
SEBELUM TERJADI GEMPA BUMI
A. Kunci Utama adalah :
Mengenali apa yang disebut gempa bumi. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dan lain lain) Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
B. Kenali Lingkungan Tempa Anda Bekerja
Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat.
Apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman
untuk berlindung.
Belajar melakukan P3K
Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.
C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja atau tinggal
1. Perabotan (lemari, cabinet, dan lain lain) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
2. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
3. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan atau meninggalkan tempat tinggal.
D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material :
1. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
2. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu, lukisan dll)
E. Alat yang harus ada di setiap tempat
1. Kotak P3K
2. Senter/lampu baterai
3. Radio
4. Makanan suplemen dan air minum
SAAT TERJADI GEMPA BUMI
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
1. Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll
2. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan
3. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan
B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka
1. Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll
2. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
C. Jika Anda sedang mengendarai mobil
1. Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
2. Lakukan point B langkah no 1 & 2
D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai
Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan
Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
SETELAH TERJADI GEMPA BUMI
A. Jika Anda berada di dalam bangunan
1. Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib
2. Jangan menggunakan tangga berjalan (eskalator) atau lift, gunakan tangga biasa.
3. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
4. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka ringan atau parah pada diri Anda atau sekitar Anda.
B. Periksa lingkungan sekitar Anda
1. Periksa apabila terjadi kebakaran.
2. Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
3. Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
4. Periksa aliran dan pipa air.
5. Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)
C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa
Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa
Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
E. Mendengarkan informasi
1. Dengarkan informasi mengenai
gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
2. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Sumber : Forum Hijau Indonesia, BMKG
Sunday, May 19, 2013
Pewarna Makanan Alami
Warna merah angkak sangat potensial sebagai pengganti warna merah sintetis. Saat ini angkak digunakan pada berbagai produk makanan seperti pada pembuatan anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka kue, serta produk olahan daging seperti sosis. Angkak digunakan dengan cara diseduh air panas, air seduhan pertama dibuang karena rasanya pahit. Baru pada seduhan ketiga disaring, lalu haluskan. Pewarna merah juga dapat diperoleh dari kulit bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L) dengan cara diseduh air panas terlebih dahulu sebelum digunakan, atau diperoleh dari bit yang direbus lalu diambil airnya, atau diblender bitnya.
Cara menggunakan: cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, lalu saring. Bisa juga dengan merebus bunga talang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan diambil airnya. Alternatif lain bisa juga dengan cara merendam bunga telang dengan air panas hingga airnya berwarna biru, remas-remas, saring, dan ambil airnya. Untuk menyimpan dalam waktu lama, bunga telang bisa dikeringkan dengan cara dijemur di sinar matahari, lalu masukkan ke dalam kemasan yang kering dan tertutup.
Warna kuning dari kunyit diperoleh dengan cara diparut sampai halus, diperas atau dicampurkan langsung ke makanan. Saat ini bubuk kunyit juga banyak dijual di toko swalayan.
Tuesday, April 30, 2013
Uji Organoleptik
Dalam melakukan pengujian tersebut para peneliti menggunakan manusia sebagai obyek yang biasa dinamakan dengan panelis.
Persiapan untuk melaksanakan uji organoleptik, meliputi :
- Prosedur dan metode pengujian telah ditentukan
- Kriteria pengujian telah ditetapkan
- Form isian respon telah disiapkan
- Instruksi telah dimengerti untuk menjamin pengujian dilakukan sesuai dengan spesifikasi bahan
- Sampel yang akan uji telah diketahui
- Persyaratan dan kaidah psikologis dalam pengujian telah dipahami
- Prosedur pengujian dilaksanakan sesuai dengan instruksi
- Sampel dianalisa sesuai dengan rencana prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan
- Hasil/respon dilaporkan pada formisian yang tersedia dengan tepat
- Lembar data responden/panelis diserahkan kepada petugas yang sesuai
- Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan/instansi berdasarkan informasi yang dibutuhkan mencakup informasi spesifikasi produk maupun penerimaan konsumen.
- Tujuan pengujian organoleptik serta informasi yang akan diambil dari pengujian organoleptik telah ditetapkan berdasarkan kebutuhan perusahaan/instansi.
- Informasi tata cara kerja meliputi SOP pengujian, spesifikasi, kriteria analisis organoleptik dan pelaporan.
- Analisis organoleptik dilakukan secara individu atau panel dan diaplikasi pada material/ingredient dan/atau produk akhir.
- Laboratorium organoleptik dengan fasilitasnya (ruang penyajian, persiapan sampel dan pengujian).
- Kriteria/parameter organoleptik (penampakan, flavor, aroma dan tekstur).
- Form isian/kuesioner.
- Alat-alat tulis.
Unit ini harus dinilai melalui :
- Keterampilan dalam memberi penilaian terhadap sampel uji
- Kesesuaian dalam pemberian respon sesuai dengan instruksi yang diberikan
- Ketepatan pemberian respon
- Kemampuan penunjang, berupa jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan lisan dan tertulis yang standar
- Kemampuan untuk menilai sampel
- Kemampuan untuk mengikuti prosedur pengujian sesuai instruksi
- Kemampuan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian prosedur pengujian
- Kemampuan untuk mengisi data respon dalam form isian
Pelaksana uji harus menunjukkan bukti pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, yaitu :
- Pengetahuan prinsip uji organoleptik meliputi pengertian bagaimana mekanisme proses pengindraan selama proses pencicipan dan penciuman seperti rasa asam, manis, asin dan pahit, bagaimana perbedaan tersebut dapat terdeteksi. Juga meliputi proses deteksi mouthfeel dan penampakan.
- Pengetahuan sistem dan prosedur uji organoleptik, yang meliputi pengertian penggunaan sampel reference, peran individu dalam analisis organoleptik dan bagaimana sistem validasi dalam menganalisa hasil.
- Pengetahuan kriteria spesifik yang digunakan untuk mengevaluasi bahan/produk dan jenis deskripsi terkait.
- Pengetahuan tentang efek personel yang bertugas terhadap kemampuan menganalisis. Meliputi kepekaan stimulus dan kondisi yang dapat mempengaruhi kejenuhan indra seseorang.
- Pengetahuan kondisi pengujian yang tepat untuk melaksanakan pengujian organoleptik.
- Pengetahuan tentang komponen sampel produk/bahan yang berkontribusi terhadap flavor, aroma, penampakan dan tekstur.
- Pengetahuan tentang hal-hal yang menyebabkan terjadinya keragaman hasil.
- Pengetahuan tantang prosedur dan tanggung jawab untuk melakukan recording dan pelaporan informasi uji organoleptik.
- Pengetahuan uji ambang rasa, meliputi empat (4) rasa dasar, yaitu : rasa asam, manis, asin dan pahit
sumber : http://www.chem-is-try.org
Wednesday, February 13, 2013
Sekilas HACCP
- Melakukan analisis bahaya: segala macam aspek pada mata rantai produksi pangan yang dapat menyebabkan masalah keamanan pangan harus dianalisa. Bahaya yang dapat ditimbulkan adalah keberadaan pencemar (kontaminan) biologis, kimiawi, atau fisik bahan pangan. Selain itu, bahaya lain mencakup pertumbuhan mikro organisme atau perubahan kimiawi yang tidak dikehendaki selama proses produksi, dan terjadinya kontaminasi silang pada produk antara, produk jadi, atau lingkungan produksi.
- Menentukan Titik Pengendalian Kritis (Critical Control Point, CCP): suatu titik, tahap, atau prosedur dimana bahaya yang berhubungan dengan pangan dapat dicegah, dieliminasi, atau dikurangi hingga ke titik yang dapat diterima (diperbolehkan atau titik aman). Terdapat dua titik pengendalian kritis yaitu Titik Pengendalian Kritis 1 sebagai titik dimana bahaya dapat dihilangkan, dan Titik Pengendalian Kritis 2 dimana bahaya dapat dikurangi.
- Menentukan batas kritis: kriteria yang memisahkan sesuatu yang bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima. Pada setiap titik pengendalian kritis, harus dibuat batas kritis dan kemudian dilakukan validasi. Kriteria yang umum digunakan dalam menentukan batas kritis HACCP pangan adalah suhu, pH, waktu, tingkat kelembaban, Aw, ketersediaan klorin, dan parameter fisik seperti tampilan visual dan tekstur.
- Membuat suatu sistem pemantauan (monitoring) CCP: suatu sistem pemantauan (observasi) urutan, operasi, dan pengukuran selama terjadi aliran makanan. Hal ini termasuk sistem pelacakan operasi dan penentuan kontrol mana yang mengalami perubahan ketika terjadi penyimpangan. Biasanya, pemantauan harus menggunakan catatan tertulis.
- Melakukan tindakan korektif apabila pemantauan mengindikasikan adanya CCP yang tidak berada di bawah kontrol. Tindakan korektif spesifik yang diberlakukan pada setiap CCP dalam sistem HACCP untuk menangani penyimpangan yang terjadi. Tindakan korektif tersebut harus mampu mengendalikan membawa CCP kembali dibawah kendali dan hal ini termasuk pembuangan produk yang mengalami penyimpangan secara tepat.
- Menetapkan prosedur verifikasi untuk mengkonfirmasi bahwa sistem HACCP bekerja secara efektif. Prosedur verifikasi yang dilakukan dapat mencakup peninjauan terhadap sistem HACCP dan catatannya, peninjauan terhadap penyimpangan dan pengaturan produk, konfirmasi CCP yang berada dalam pengendalian, serta melakukan pemeriksaan (audit) metode, prosedur, dan uji. Setelah itu, prosedur verifikasi dilanjutkan dengan pengambilan sampel secara acak dan menganalisanya. Prosedur verifikasi diakhiri dengan validasi sistem untuk memastikan sistem sudah memenuhi semua persyaratan Codex dan memperbaharui sistem apabila terdapat perubahan di tahap proses atau bahan yang digunakan dalam proses produksi.
- Melakukan dokumentasi terhadap seluruh prosedur dan catatan yang berhubungan dengan prinsip dan aplikasinya. Beberapa contoh catatan dan dokumentasi dalam sistem HACCP adalah analisis bahaya, penetapan CCP, penetapan batas kritis, aktivitas pemantauan CCP, serta penyimpangan dan tindakan korektif yang berhubungan.