Warna pada makanan atau minuman memang kadang memberikan penampilan lain
yang lebih menarik. Yuk kita bahas pewarna alami dan bagaimana membuatnya!
Daun Suji
Daun suji biasa
dipakai sebagai pemberi warna hijau pada makanan. Karena keindahan bentuk
daunnya, tanaman ini seringkali digunakan sebagai tanaman hias. Agar lebih
sempurna, daun suji seringkali dicampur dengan daun pandan sehingga selain
memberi warna sekaligus juga memberi aroma harum pada makanan, kue dan minuman
Anda. Cara membuatnya: iris halus daun suji dan daun pandan, haluskan dengan
cara ditumbuk atau diblender, peras, dan saring, lalu tambahkan air kapur sirih
sebagai pengawetnya. Masukkan ke dalam botol tertutup, lalu simpan di lemari
es.
Kayu Secang
Secang (Caesalpinia sappan L) adalah tanaman
berkayu yang biasa dimanfaatkan bagian batangnya. Cara menggunakannya, batang
basah diserut dan dikeringkan. Serutan batang kayu secang kering direbus dengan
air dan disaring, baru dicampurkan ke dalam adonan atau bahan yang akan
diwarnai. Secang memberikan warna merah. Kayu secang dapat diperoleh di toko
yang menjual jamu tradisional.
Angkak
Warna merah angkak sangat potensial sebagai pengganti warna merah sintetis. Saat ini angkak digunakan pada berbagai produk makanan seperti pada pembuatan anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka kue, serta produk olahan daging seperti sosis. Angkak digunakan dengan cara diseduh air panas, air seduhan pertama dibuang karena rasanya pahit. Baru pada seduhan ketiga disaring, lalu haluskan. Pewarna merah juga dapat diperoleh dari kulit bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L) dengan cara diseduh air panas terlebih dahulu sebelum digunakan, atau diperoleh dari bit yang direbus lalu diambil airnya, atau diblender bitnya.
Warna merah angkak sangat potensial sebagai pengganti warna merah sintetis. Saat ini angkak digunakan pada berbagai produk makanan seperti pada pembuatan anggur, keju, sayuran, pasta ikan, kecap ikan, minuman beralkohol, aneka kue, serta produk olahan daging seperti sosis. Angkak digunakan dengan cara diseduh air panas, air seduhan pertama dibuang karena rasanya pahit. Baru pada seduhan ketiga disaring, lalu haluskan. Pewarna merah juga dapat diperoleh dari kulit bunga rosella (Hibiscus Sabdariffa L) dengan cara diseduh air panas terlebih dahulu sebelum digunakan, atau diperoleh dari bit yang direbus lalu diambil airnya, atau diblender bitnya.
Bunga Telang
Bunga telang
berwarna biru keunguan yang banyak tumbuh di Asia. Warna biru keunguannya dapat
digunakan sebagai pewarna alami biru pada penganan.
Cara menggunakan: cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, lalu saring. Bisa juga dengan merebus bunga talang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan diambil airnya. Alternatif lain bisa juga dengan cara merendam bunga telang dengan air panas hingga airnya berwarna biru, remas-remas, saring, dan ambil airnya. Untuk menyimpan dalam waktu lama, bunga telang bisa dikeringkan dengan cara dijemur di sinar matahari, lalu masukkan ke dalam kemasan yang kering dan tertutup.
Cara menggunakan: cuci bersih bunga telang, remas-remas atau tumbuk dengan sedikit air matang, lalu saring. Bisa juga dengan merebus bunga talang hingga bunga layu dan airnya berwarna biru, kemudian saring dan diambil airnya. Alternatif lain bisa juga dengan cara merendam bunga telang dengan air panas hingga airnya berwarna biru, remas-remas, saring, dan ambil airnya. Untuk menyimpan dalam waktu lama, bunga telang bisa dikeringkan dengan cara dijemur di sinar matahari, lalu masukkan ke dalam kemasan yang kering dan tertutup.
Kunyit
Warna kuning dari kunyit diperoleh dengan cara diparut sampai halus, diperas atau dicampurkan langsung ke makanan. Saat ini bubuk kunyit juga banyak dijual di toko swalayan.
Warna kuning dari kunyit diperoleh dengan cara diparut sampai halus, diperas atau dicampurkan langsung ke makanan. Saat ini bubuk kunyit juga banyak dijual di toko swalayan.
Kluwek, Abu Merang dan tinta cumi.
Untuk hidangan
atau kue yang berwarna hitam dapat digunakan abu merang yang dibuat dari merang
yang dibakar,lalu diayak. Atau bisa juga kluwak kualitas baik dipecahkan, lalu
diambil daging buahnya untuk kemudian dihaluskan dan dicampur dengan bumbu
lainnya, atau dari tinta cumi yang dilarutkan dengan air.
Erwin K (dari berbagai sumber).
sumber : http://klubnova.tabloidnova.com
No comments:
Post a Comment