Pages

Sunday, November 10, 2013

Sekilas Tentang Garuda Food


Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan 
 GarudaFood Group berawal dari PT. Tudung, didirikan di Pati Jawa Tengah pada tahun 1958 dan bergerak di bisnis tepung tapioka. Pada tahun 1979 PT. Tudung berubah nama menjadi PT. Tudung Putra Jaya (TPJ). Pendiri perusahaan adalah mendiang Darmo Putra, mantan pejuang yang memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa Indonesia merdeka.

Pada awal 1978 TPJ mulai menjual hasil produksi kacangnya dengan merk Kacang Garing Garuda yang belakangna dikenal dengan sebutan ringkas Kacang Garuda. Kacang Garuda memperoleh berbagai penghargaan sebagi berikut : Indonesian Costumer Satisfaction Awards (ICSA) kategori kacang bemerk delapan kali berturut- turut (2000- 2007), Superbrands (2003), Top Brands For Kids (2004), Indonesian Best Brand Award (IBBA, 2004- 2007), dan Top Brand (2007).

1.      Komoditas Perusahaan
Komoditas utama dari PT. Garuda Food, Pati adalah kacang atom atau kacang garing. Bahan dasar yang digunakan adalah kacang tanah. Bahan dasar atau bahan baku merupakan bahan utama penghasil produk. Sedangkan bahan pembantu merupakan bahan pelengkap dari suatu proses pengolahan dan merupakan bahan yang ditambahkan pada suatu produk olahan.

Bahan dasar dan bahan pembantu atau tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan kacang garing ini adalah :

1.      Kacang tanah
Kacang tanah yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kacang garing di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya ini didatangkan dari Jawa Tengah, yaitu berasal dari daerah Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Jepara, Pati, dan Cilacap. Untuk wilayah Jawa Timur, didatangkan dari Lamongan, Tuban, gresik, Situbondo, Trenggalek, dan Jember. Sedangkan dari luar Jawa berasal dari Karangasem, Bali dan Lampung termasuk lahan pertanian kacang milik perusahaan sendiri.

2.      BMT ( Bahan Tambahan Makanan )
BTM yang digunakan sebagai penambah cita rasa dan mengawetkan makanan adalah EST-03 yang didatangkan dari supplier yang sudah langganan, yakni dari rembang dan solo.

Bahan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang diinginkan perusahaan, 
seperti:

1.      Kacang tanah
Jenis kacang tanah yang digunakan di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya mempunyai ciri- ciri khusus yaitu:
      a.       Bersih dari kontaminan
      b.      Kacang fresh dan tidak layu
      c.       Kacang tidak berjamur
      d.      Kacang tidak busuk

2.      EST-03
Jenis EST-03 yang digunakan di PT. GarudaFood Putra Putri Jaya mempunyai ciri- ciri sebagai berikut :
a.       Warna putih
b.      Bebas dari partikel padat( seperti tanah)
c.       Umur simpan kurang lebih 2-3 bulan, hal ini disebabkan
d.      apabila umur simpannya lebih dari 2- 3 bulan maka EST-03 susah larut dengan air
e.       Tidak menggumpal.


2.   Penanganan Quality Control
Secara garis besar pengawasan mutu yang dilakukan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      Pengawasan mutu bahan baku
      Pengawasan bahan baku meliputi pengawasan terhadap semua bahan baku yang masuk seperti kacang tanah, tepung tapioka, minyak goreng, air, garam, dll.
    Analisa yang dilakukan :
a.        Analisa fisik
      Analisa fisik yang dilakukan pada bahan baku sebagian besar hampir sama yaitu warna, berat jenis, viskositas, bau, umur dan ada tidaknya pengotor yang terdapat dalam bahan baku tersebut.
b.      Analisa kimia
      Analisa kimia meliputi analisa kadar air, kadar lemak, kadar gula, kadar garam, bilangan peroksida, bilangan iodida, suhu gelatinasi, logam berat, wet & dry gluten, FFA (free fat acid) dan pH.
c.        Analisa mikrobiologi
      Analisa mikrobiologi meliputi analisa TPC, mold, yeast, E. coli, dan coliform.

2.      Pengawasan mutu produk selama proses produksi
      Pengawasan mutu produk selama proses produksi meliputi pengawasan ukuran papatan, kadar air adonan, kadar air papatan, kadar air WIP, kandungan FFA minyak goreng.

3.      Pengawasan mutu produk akhir
      Pengawasan mutu produk akhir meliputi analisa kadar air dari produk. Dan untuk program selanjutnya adalah analisa limbah yang dilakukan 1 bulan sekali dengan tujuan untuk memastikan limbah yang dihasilkan telah diolah dengan baik sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar pabrik.


3.      Sistem Penanganan Limbah
Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan ini yaitu limbah padat dan limbah cair. Untuk limbah cairnya berupa air sisa pencucian kacang basah, dan air sisa dari pencucian kacang di mesin washing. Sedangkan untuk limbah padatnya berupa tali rafia, sak, plastik, kacang yang tercecer dari pembongkaran kacang, cenos, jembros, dan daun- daun kacang. Untuk limbah cair dari air cucian kacang ditampung dalam bak khusus yang berjumlah 8 buah, dalam bak ini dilakukan aerasi (penjernihan) sehingga air dapat digunakan kembali untuk suplay air perendaman kabas, selain itu air sisa pengolahan limbah dialirkan ke sungai dan dimanfaatkan untuk irigasi sawah, karena masih mengandung sumber N yang tinggi yang bisa membantu pertumbuhan tanaman dan tidak berbahaya bagi lingkungan.
Setiap 1 bulan sekali, pihak Balai Lingkungan Hidup (BLH) datang ke perusahaan untuk mengambil sampel air limbah dan diuji kandungannya. Kandungan yang diutamakan dalam pengujian ini yaitu BOD dan COD, apabilla angka COD dan BOD melibihi ambang batas normal maka akan segera dilakukan pengontrolan terhadap air limbah. Untuk limbah padat yang berupa lumpur, diambil dari bak penampungan dan diangkut dengan truk kemudian diletakkan di tempat khusus pembuangan. Setelah lumpur ini kering lalu dikeruk dan diganti dengan lumpur baru yang masih basah. Air hasil resapan lumpur basah tidak membahayakan lingkungan terutama untuk air yang berasal dari sumur. Limbah lumpur kering ini, biasanya diminta oleh warga sekitar untuk dijadikan tanggul dan media tanam. Untuk kedepannya limbah lumpur ini direncanakan untuk dijadikan pupuk organik dan bahan material. Sedangkan untuk limbah padatnya untuk kacang yang tercecer diwastekan untuk pakan ternak. Begitu juga dengan cenos, dijual untuk pakan ternak, dan untuk jembros, daun- daun kacang, rafia ditampung dalam suatu tempat khusus kemudian di buang ke tempat pembuangan.

4.   Standar Pegawai Untuk Garuda Food
            Untuk sistem penerimaan tenaga kerja sekarang memiliki standar minimal dari lulusan D3 untuk semua bagian. Baik produksi, teknik, maupun QC. Jadi tidak diperlukan pembinaan khusus kembali misalnya studi lanjut atau pelatihan karena lulusan dari D3 sudah mampu untuk menganalisis atau beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dihadapinya.
1.      Tenaga Kerja Harian
Untuk tenaga kerja harian di bidang teknik diambil dari lulusan STM dan untuk tenaga harian non teknik yaitu bagian produksi dan packing diambil dari lulusan SMU
2.      Tenaga Staff
Untuk tenaga staf diambil dari karyawan yang sudah bekerja lama dan memiliki nilai tambah dari perusahaan lalu diangkat sebagai staff yang diambil dari tenaga kerja harian
3.      Tenaga Pengawas
Untuk tenaga pengawas di bidang teknik maupun non teknik di ambil dari tenaga D3 dan S1. Untuk pengawas teknik diambil dari D3 atau karyawan lama yang memiliki nilai tambah dari perusahaan dan untuk bagian non teknik yaitu pengawas produksi diambil dari lulusan sarjana atau karyawan lama yang memiliki nilai tambah dari perusahaan
4.      Kepala Shift
Kepala sift di bidang teknik maupun non teknik diambil dari lulusan sarjana atau dari tenaga pengawas yang memiliki nilai tambah dari perusahaan.
5.      Tenaga Improvement
Tenaga improvement di bidang teknik maupun non teknik diambil dari lulusan sarjana atau dari ahli madya
6.      Manager
Untuk manager diambil dari lulusan sarjana baik di bidang teknik maupun non teknik yang dusah bekaerja lama dan memiliki nilai lebih dari perusahaan yang diambil dari tenaga supervisor.

5.   Produk Hasil Olah
Berbagai macam  produk yang dihasilkan oleh GARUDA FOOD, mulai dari kacang, jelly, snack, biscuit, minuman, dll. Dimana setiap produk terbagi dalam berbagai macam kreasi dari kacang, snack, dll. Diantarnaya adalah:
a.      Kacang 
 
Kacang Kulit
Kacang Kulit Garuda terbuat dari kacang tanah pilihan yang garing dan istimewa renyahnya serta isi yang padat. Berbagai penelitian menunjukan bahwa kacang mengandung berbagai zat gizi penting yang baik bagi kesehatan kita, bahkan kandungan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acids) didalamnya dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Kacang Kulit Garuda cocok disajikan sebagai makanan ringan saat santai atau dalam perjalanan, serta baik untuk dikonsumsi oleh semua usia.

Kacang Atom
Kacang Atom Garuda terbuat dari bahan pilihan, diproses dan melalui pengemasan dengan mesin-mesin berteknologi tinggi. Kacang Atom Garuda hadir dengan pilihan rasa gurih, manis, dan pedas sesuai dengan selera konsumen. Kacang Atom Garuda adalah snack sangat spesial dan cocok untuk menemani saat santai anda.

Kacang Ting Ting
Ting Ting Garuda merupakan cemilan baru yang memadukan permen dan biskuit dengan rasa kacang dan susu yang manis. Paduan kacang dan perasa susu yang tepat menjadikan Ting Ting Garuda sebagai camilan yang sangat tepat dinikmati dalam segala suasana. Ting Ting Garuda “bukan permen, bukan biscuit

b.      Snack

Keripik
Snack Kentang Leo terbuat dari kentang pilihan dengan bumbu-bumbu yang menambah kenikmatan rasa produk ini. Saat ini, Snack Kentang Leo hadir dengan rasa ayam original dengan kemasan yang menarik dan isi lebih banyak.

Pilus
Snack Pilus memiliki pilihan rasa gurih, manis, dan pedas. Produk ini sangat cocok untuk lauk, dikombinasikan dengan nasi, maupun makanan lainnya seperti bakso, soto, mie, siomay, dan makanan-makanan lainnya. Salah satu varian dari pilus adalah pilus cocol yang berbentuk stick dengan dilengkapi saos sambal untuk menambah kenikmatan mengkonsumsi snack pilus.
     
      Sasaran pemasaran
            Produk-produk yang dihasilkan oleh PT. Garuda Food akan dipasarkan dengan jangkauan yang luas, local maupum internasional. Untuk pemasaran local mencakup hamper seluruh daerah di Indonesia. Untuk jangkauan internasional, beberapa Negara tujuan ekspor adalah India, Bangladesh, Malaysia, Filipina, Taiwan dll.

6.   Sistem Pemasaran Produk
    Sistem pemasaran produk di Garuda Food, dipercayakan kepada anak perusahaan yang khusus menangani masalah pemasaran produk, yaitu PT SNS.
Produk-produk Garudafood didistribusikan oleh PT Sinar Niaga Sejahtera (SNS) yang merupakan Divisi Distribusi dari holding company. Didirikan 1994, peran SNS sangat menentukan bagi perkembangan Garudafood. Karena perannya, berbagai macam produk Garudafood bisa diperoleh konsumen di wilayah-wilayah pelosok seluruh Indonesia.
Hingga tahun 2006 ini, SNS telah memiliki 96 depo, yang melayani hampir 150.000 outlet pelanggan di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, untuk lebih memperluas jaringan, SNS juga bermitra dengan subdistributor besar yang tersebar dari Aceh sampai Papua.
Dengan kekuatan jaringan serta armada distribusi yang sangat memadai, sejak 1994 SNS telah menjadi 5 besar perusahaan distributor FMCG terbaik untuk kategori makanan dan minuman. Dalam perkembangannya SNS kini tidak hanya mendistribusikan produk dari Garudafood, tetapi juga dari principal lain baik untuk produk food maupun non food.


Saturday, November 9, 2013

Tips Menjaga Kamera SaatPendakian

Akhir-akhir ini kegiatan outdoor semakin digemari oleh semua kalangan. Salah satunya adalah kegiatan mendaki gunung. Kamera baik itu kamera pocket atau SLR kini seperti menjadi alat wajib pada setiap kegiatan dialam bebas. Tiap momen seolah tidak sempurna apabila tidak diabadikan kamera. Tetapi jangan sampai ada satu momen yang terlewatkan hanya karena kamera tidak terjaga dengan baik. Nah berikut ada beberapa tips untuk menjaga kamera saat melakukan pendakian :
1.Simpan di kantung khusus
Saat tidak digunakan, simpan kamera di dalam kantung khusus untuk melindunginya dari benturan. Sebaiknya pilih kantung yang agak tebal karena bisa melindungi kamera bila terjatuh tiba-tiba.
2.Perhatikan kondisi sekitar
Saat membawa kamera, perhatikan kondisi di sekitar jalan yang Anda lalui. Jika Anda trekking, maka pastikan kamera terpegang dan terjaga dengan benar agar tidak tergores ranting pohon atau bebatuan.
3.Pakai kamera secara efisien
Pastikan kamera Anda ada dalam kondisi off atau mati. Hal ini untuk menjaga daya tahan baterai.
4.Letakkan kamera ditempat yang aman
Pastikan kamera diletakkan pada posisi yang aman, tidak tertindih barang berat.
5.Bawalah plastik untuk melindungi kamera dari air saat pendakian
Saat malam, balut kamera dengan kain untuk menjaga supaya tidak berembun. Selain itu untuk menjaga kelembaban kamera tidak ada salahnya untuk menggunakan silica gel. Dalam dunia fotografi Silica gel digunakan untuk memerangi jamur, terutama yang suka nangkring di lensa.
6. Bawalah alat pembersih kamera
Seperti tisu pembersih lensa, serta kain untuk membersihkan body kamera. Siapkan tas anti hujan dan kalo mau tidur tas kameranya dipeluk biar kamera yang dibawa tidak mendapat dingin yang berlebihan.
7. Bersihkan kamera sebelum tidur
Jangan males yah. Hal ini dilakukan untuk membersihkan debu atau kotoran yang mungkin menempel pada lensa.
Ngopy dari forum sebelah gan, Himpala ART
Jangan lupa follow twitter anak urakan ya @bagas_sxe hehe.
SALAM LESTARI

Tuesday, November 5, 2013

Gempa Bumi dan Antisipasi

Mengingat banyaknya gunung berapi di Indonesia yang aktif hingga kini, beberapa tips berikut mungkin bermanfaat bagi sobat yang berdomisili atau punya keluarga di sekitar gunung berapi, apa yang harus kita lakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

SEBELUM TERJADI GEMPA BUMI

A. Kunci Utama adalah :

Mengenali apa yang disebut gempa bumi. Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor, liquefaction dan lain lain) Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

B. Kenali Lingkungan Tempa Anda Bekerja

Perhatikan letak pintu, lift serta tangga darurat.
Apabila terjadi gempa bumi, sudah mengetahui tempat paling aman
untuk berlindung.
Belajar melakukan P3K
Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

C. Persiapan Rutin pada tempat Anda bekerja atau tinggal

1. Perabotan (lemari, cabinet, dan lain lain) diatur menempel pada dinding (dipaku, diikat) untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.
2. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
3. Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan atau meninggalkan tempat tinggal.

D. Penyebab celaka yang paling banyak pada saat gempa bumi adalah akibat kejatuhan material :

1. Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah.
2. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi (misalnya lampu, lukisan dll)

E. Alat yang harus ada di setiap tempat

1. Kotak P3K
2. Senter/lampu baterai
3. Radio
4. Makanan suplemen dan air minum

SAAT TERJADI GEMPA BUMI

A. Jika Anda berada di dalam bangunan

1. Lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja dll
2. Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan
3. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan

B. Jika berada di luar bangunan atau area terbuka

1. Menghindari dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon, dll
2. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

C. Jika Anda sedang mengendarai mobil

1. Keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
2. Lakukan point B langkah no 1 & 2

D. Jika Anda tinggal atau berada di pantai

Jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

E. Jika Anda tinggal di daerah pegunungan

Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

SETELAH TERJADI GEMPA BUMI

A. Jika Anda berada di dalam bangunan

1. Keluar dari bangunan tersebut dengan tertib
2. Jangan menggunakan tangga berjalan (eskalator) atau lift, gunakan tangga biasa.
3. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K.
4. Telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka ringan atau parah pada diri Anda atau sekitar Anda.

B. Periksa lingkungan sekitar Anda

1. Periksa apabila terjadi kebakaran.
2. Periksa apabila terjadi kebocoran gas.
3. Periksa apabila terjadi hubungan arus pendek listrik.
4. Periksa aliran dan pipa air.
5. Periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan (mematikan listrik, tidak menyalakan api dll)

C. Jangan mamasuki bangunan yang sudah terkena gempa

Karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

D. Jangan berjalan di daerah sekitar gempa

Kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

E. Mendengarkan informasi

1. Dengarkan informasi mengenai
gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan).
2. Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

F. Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

G. Jangan panik dan jangan lupa selalu berdo'a kepada Tuhan YME demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Sumber : Forum Hijau Indonesia, BMKG